Kehidupan Masyarakat di Faroe Island, Ekonomi dan Pemerintahannya

Faroe Island gugusan pulau di Samudra Atlantik Utara.

Mengutip One World Nations Online, Faroe Island merupakan kepulauan yang terdiri atas 18 pulau terjal dan berbatu.

Adapun pulau-pulau utamanya, yaitu Streymoy, Eysturoy, Vágar, Suduroy, Sandoy, Bordoy, dan Svínoy.

Ibu kotanya Tórshavn di Streymoy.

Luas 1.393 kilometer persegi, sekitar 49.000 orang tinggal di Kepulauan Faroe, ibu kota bahasa yang digunakan Denmark Faroese.

Geografis Kepulauan Faroe terdiri atas batuan vulkanik yang ditutupi lapisan tipis moraine dan lahan gambut.

Di Pulau Eysturoy terdapat Gunung Slaettara tingginya 882 meter.

Penduduk Kepulauan Faroe berasal dari Skandinavia, mayoritas keturunan Viking Norwegia yang menjelajahi pulau-pulau itu sekitar tahun 800.

Sekitar seperempat dari populasi tinggal di Tórshavn, yang lainnya di permukiman kecil hampir semuanya berada di pantai.

Bahasa resminya Faroe, paling erat hubungannya dengan Islandia dan Denmark.

Kebanyakan penduduk pulau adalah Lutheran yang tergabung dalam Evangelical Lutheran Church of Denmark.

Populasi meningkat tiga kali lipat antara tahun 1801 hingga 1901.

Sejak saat itu meningkat lebih dari dua kali lipat.

Mengutip Britannica, Kepulauan Faroe wilayah pemerintahan sendiri di negara bagian Denmark.

Mengirim dua perwakilan yang dipilih tiap empat tahun ke legislatif Denmark.

Parlemen Kepulauan Faroe memiliki 32 anggota terpilih yang nanti memilih badan eksekutif dipimpin oleh seorang ketua.

Faroe Island telah menjadi daerah otonom Kerajaan Denmark sejak 1948.

Selama bertahun-tahun menguasai sebagian besar hal, kecuali pertahanan.

Kepulauan Faroe memiliki militer pribumi kecil yang terorganisasi di Mjørkadalur, termasuk kepolisian kecil dan penjaga pantai.

Sedangkan urusan luar negeri menjadi tanggung jawab Denmark.

Sejak 1900 ekonomi Kepulauan Faroe telah berubah dari pertanian dan ternak menjadi berbasis perikanan dan industrinya, terutama ekspor ikan kod beku dan kering.

Ada pula peternakan unggas dan domba, wol masih digunakan di industri pemintalan dan meraju yang berbasis di rumah.

Sebagian tanah digunakan untuk lahan budi daya.

Rumput yang tumbuh di sana untuk pakan domba.

Pelabuhan utama berada di Tórshavn, dan bandaranya di Vágar.

Ada layanan pengiriman reguler dengan Denmark, Islandia, dan pada musim panas Kepulauan Shetland.

Pada pertengahan 1990-an Faroe Island mengalami krisis ekonomi parah yang menyebabkan emigrasi besar-besaran ke Denmark.

Setelah pemulihan pada 1997 hingga 1998 banyak warganya yang kembali.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Tinggalkan Balasan