Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda Sepeda Gunung dengan Sepeda Downhill

Sepeda merupakan salah satu moda transportasi yang dikenal menyehatkan dan sangat ramah lingkungan.

Tak heran, beberapa orang justru mengandalkan bersepeda untuk bepergian ke kantor daripada menggunakan kendaraan pribadi.

Bahkan, pada masa awal-awal pandemi, tren bersepeda menjamur di berbagai elemen masyarakat Indonesia.

Biasanya, mereka berusaha untuk menggerakkan tubuh sekaligus mencari hiburan guna meningkatkan imunitas tubuh.

Umumnya, jenis sepeda yang digunakan oleh masyarakat adalah sepeda perkotaan atau lipat.

Akan tetapi, selain kedua jenis sepeda tersebut, terdapat jenis sepeda yang dari dulu memang sudah memiliki peminatnya tersendiri, yaitu sepeda gunung dan sepeda downhill.

Sederhananya, kedua jenis sepeda ini sama-sama biasa digunakan pada dataran tinggi.

Namun, sepeda downhill cenderung memiliki spesifikasi khusus daripada sepeda gunung sebab mengandalkan gravitasi bumi untuk meluncur ke bawah sehingga tidak memerlukan banyak gigi.

Dikutip dari laman livestrong.com, berikut adalah beberapa perbedaan sepeda gunung dan sepeda downhill yang perlu Anda ketahui.

1.

Rangka Banda Rangka sepeda downhill umumnya lebih berat dan kuat dibandingkan sepeda gunung.

Sebab, sepeda downhill didesain untuk menahan tekanan dan beban sewaktu pengendara menuruni bukit, terlebih dengan adanya tarikan dari gaya gravitasi bumi.

Sementara itu, sepeda gunung cenderung memiliki rangka yang lebih ringan guna mendukung kelincahan ketika menaiki daerah pegunungan.

2.

Suspensi Guna menahan tekanan dan beban sewaktu menuruni bukit, sepeda downhill memiliki suspensi atau shock breaker yang cenderung lebih panjang daripada sepeda gunung.

Suspensi ini berguna untuk meredam tekanan dan guncangan yang dirasakan oleh pengendara ketika sepeda meluncur menuruni bukit.

3.

Ban Biasanya baik sepeda gunung maupun sepeda downhill memiliki tapak ban yang kuat dan mampu mencengkeram tanah.

Namun, dari ukuran bannya, sepeda downhill cenderung memiliki ukuran yang lebih kecil daripada sepeda gunung.

Sebab, sepeda downhill lebih mengutamakan kelincahan ketika menuruni bukit, sedangkan sepeda gunung lebih mengandalkan kecepatan guna menaiki bukit.

4.

Setir Sama halnya dengan ban, setir sepeda downhill dan sepeda gunung tidak jauh berbeda.

Namun, sepeda downhill cenderung memiliki setir yang lebih lebar sekitar 80 cm guna mempertahankan kestabilan dalam berkendara.

Sementara itu, setir sepeda gunung memiliki panjang sekitar 70 cm.

5.

Pengaturan Gigi Umumnya, sepeda memiliki pengaturan gigi untuk mengatur kecepatan dalam berkendara.

Semakin tinggi gigi yang dipasang, maka semakin berat sepeda untuk dikayuh, tetapi semakin cepat pula laju sepeda yang dihasilkan.

Karena digunakan untuk menuruni bukit, sepeda downhill biasanya tidak dilengkapi dengan variasi gigi yang kompleks.

Sepeda ini biasanya mengandalkan tarikan gravitasi untuk persoalan kecepatan.

Sementara itu, dalam beberapa jenis, sepeda gunung bisa memiliki variasi gigi hingga 12 nomor.

Banyaknya variasi ini berguna bagi pengendara untuk menyesuaikan kekuatan dan kecepatan yang diinginkan ketika melakukan tanjakan di daerah dataran tinggi.

Demikian perbedaan antara sepeda downhill dan sepeda gunung.

Walaupun sama-sama digunakan pada daerah dataran tinggi, keduanya memiliki spesifikasi yang berbeda.

Terlebih lagi, sepeda downhill biasanya dilengkapi dengan mekanisme pengereman yang lebih kuat dan presisi daripada sepeda gunung sebab kecepatan laju yang tiba-tiba tidak terprediksi akibat tarikan gravitasi yang kuat.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN

Tinggalkan Balasan