5 Tips Berhemat di Tengah Kenaikan Harga BBM

Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) relatif mengalami naik turun di Indonesia.

Terlebih ketika harga minyak global dan BBM mengalami kenaikan, maka sudah pasti akan membebani para pengemudi yang membutuhkannya.

Namun ada solusi dalam berdaptasi dengan kenaikan tersebut, yaitu dengan cara berhemat.

Tidak ada yang rugi dengan berhemat.

Cara ini tidak mengenal kelas mana pun.

Namun berhemat berarti menghindari pemborosan.

Berikut adalah beberapa tips yang perlu Anda coba.

1.

Kurangi Pemakaian Kendaraan Pribadi Dilansir dari Time, mengemudi lebih sedikit merupakan salah satu strategi untuk mengurangi biaya pengeluaran bensin kendaraan.

Terutama untuk seseorang yang setiap hari pulang dan pergi menggunakan kendaraan.

Cara yang bisa dilakukan di antaranya mempertimbangkan untuk mencoba memakai transportasi umum.

Hal ini bisa anda coba semisal destinasi yang dituju masih satu kawasan tertentu.

Biayanya mungkin lebih murah, bahkan berpotensi mengurangi kemacetan.

Selain itu, cobalah untuk berbagi kendaraan dengan teman atau keluarga ketika berangkat kerja, acara, dan lainnya.

Cara yang lebih ekstrem dapat juga dengan membiasakan menggunakan kendaraan non-BBM, seperti memakai sepeda salah satunya.

2.

Mengecek Kecepatan Kendaraan Selanjutnya adalah selalu mengecek kecepatan dalam berkendara.

Diketahui bahwa dengan mengebut akan membuat kendaraan lebih cepat boros.

Selain hemat bensin, juga mencegah perilaku berkendara yang membahayakan diri.

Mengederai kendaraan dengan cepat atau ngebut akan meningkatkan hambatan kendaraan.

Namun berkendara dengan kecepatan lambat juga tidak efisien.

Maka yang ideal adalah dengan kecepatan sedang yang melaju pada kecepatan 48-80 km/jam.

3.

Kurangi Penggunaan AC Mobil Melansir artikel berjudul Airconditioning Can Save Fuel dalam laman carsguide.com.au, pengujian menunjukkan pendingin udara (AC) dapat menyumbang sekitar lima persen dari tagihan bahan bakar tahunan mobil.

Dalam konteks lain, penggunaan AC pun meningkatkan konsumsi bahan bakar hingga 20 persen karena beban ekstra pada mesin.

Hal ini tergantung dengan jenis mesin, ukuran interior kendaraan, sampai suhu luar ruangan.

Semakin besar, semakin banyak juga bahan bakar yang keluar.

4.

Mencari Rute yang Efisien Sedari yang kita ketahui bahwa memakai rute yang lebih jauh atau berputar-putar, semakin membuat kendaraan mengeluarkan bahan bakar yang banyak juga.

Apalagi akan menghabiskan waktu seseorang ketika dalam perjalanan.

Maka dari itu, sangat disarankan untuk memakai aplikasi seperti Google Maps sebagai alat navigasi.

Melalui aplikasi ini seseorang akan diberikan rute tercepat beserta letak kemacetan yang akan dilalui.

Selain itu dapat juga memakai driver online atau transportasi umum yang sudah tentu mengetahui rute terbaik dalam perjalanan.

5.

Memilih Bahan Bakar yang Tepat Bahan bakar Pemilihan bahan bakar yang baik akan mengoptimalkan kendaraan yang dipakai.

Terlebih dalam menentukan kadar oktan.

Diketahui bahwa menggunakan bahan bakar dengan Research Octane Number (RON) lebih tinggi akan membuat pembakaran di dalam mesin menjadi lebih baik, bahkan juga akan lebih hemat dibandingkan oktan rendah.

Misalnya dalam penggunaan bahan bakar pertalite.

Melansir dephub.go.id, pertalite merupakan BBM bernilai oktan 90.

Indeks ini lebih tinggi daripada premium berkadar RON 88 atau pertamax dengan indeks RON 92.

FATHUR RACHMAN

Tinggalkan Balasan