Singapura menjadi salah satu tujuan wisata paling digemari di Asia.
Selama pandemi Covid-19 2020-2021, negara ini menerapkan aturan ketat untuk wisatawan.
Sejak tahun ini, aturan tersebut dilonggarkan hingga akhirnya berwisata ke negara tersebut nyaris normal seperti sebelum pandemi.
Singapura menerapkan aturan yang longgar untuk wisatawan mulai 29 Agustus 2022.
Menurut www.visitsingapore.com, tak ada lagi aturan karantina bagi wisatawan baik yang sudah vaksin lengkap atau belum.
Bagi wisatawan yang sudah mendapatkan vaksin lengkap, juga tidak perlu tes Covid-19 sebelum keberangkatan atau sesampainya di sana.
Tapi bagi yang belum vaksin lengkap, diharapkan melakukan tes setidaknya dua hari sebelum keberangkatan dan memiliki asuransi perjalanan dengan cakupan medis minimal Sing $30.000.
Tempo diundang Agoda mengunjungi Singapura setelah aturan baru itu diterapkan dengan pemberangkatan dari Bandara Soekarno Hatta di Cengkareng, Tangerang, menuju Bandara Changi dengan pesawat Garuda Indonesia, Jumat, 23 September 2022, pukul 07.25.
Di Bandara Soetta, check ini dilakukan di counter dengan menunjukkan kode booking dan paspor.
Petugas menanyakan sertifikat vaksinasi pertama, kedua, dan ketiga (booster) yang ada di aplikasi Peduli Lindungi.
Setelah itu, barulah boarding pass diberikan.
Pilihan tempat duduk tidak banyak karena penerbangan penuh.
“Padahal kami ada dua penerbangan ke Singapura dalam sehari, pagi dan sore.
Keduanya penuh,” kata petugas di counter check in sambil menyerahkan boarding pass.
Setelah menerima boarding pass, langsung masuk ke gate untuk menunggu waktu boarding.
Menuju area tunggu, tiket kembali diperiksa.
Setelah itu, penumpang menuju imigrasi.
Di imigrasi, petugas menanyakan tujuan ke Singapura.
Pertanyaan ini tidak selalu sama, ada yang yang ditanya, ada juga yang tidak.
Oh ya, dilarang mengambil foto atau video di area ini.
Dari imigrasi, wisatawan bisa menuju ke ruang tunggu.
Sekitar 30 menit sebelum jadwal berangkat, penumpang diminta masuk ke pesawat.
Butuh waktu penerbangan 1 jam 45 menit dari Cengkareng ke Singapura.
Begitu mendarat di Singapura pukul 10.10 (waktu Singapura lebih cepat satu jam), penumpang diarahkan ke counter layanan imigrasi.
Tapi sebelumnya diminta mengisi SG Arrival Card dan e-health declaration sebagai salah satu syarat masuk ke negara ini.
Formulir ini sebenarnya bisa diisi sejak tiga hari sebelum pemberangkatan melalui aplikasi MyICA Mobile, tetapi jika belum, di bandara pun tersedia.
Ada dua tempat pengisian SG Arrival Card yang tersedia di dekat layanan imigrasi, dengan beberapa tab untuk membuka aplikasi dan seorang petugas.
Bukti pengisian formulis bisa difoto untuk dibawa ke imigrasi.
Menurut laman ica.gov.sg, formulir ini merupakan salah satu upaya pengendalian penyebaran Covid-19.
Di layanan imigrasi, petugas akan menanyakan paspor, diminta membuka masker lalu berfoto menghadap kamera yang disediakan, setelah itu pindai sidik jari kedua jempol.
Petugas bertanya tempat tinggal selama di Singapura, dan menanyakan bukti booking jika menginap di hotel.
Namun pertanyaan itu diajukan secara acak, pengunjung lain mungkin ditanya hal lain atau tidak ditanya apa pun.
Dan ternyata, SG Arrival Card yang baru diisi tadi tidak ditanyakan.
Setelah paspor distempel, wisatawan bisa keluar bandara dan mulai mengeksplorasi Singapura.
Wisata Singapura sudah kembali normal, hampir semua tempat umum sudah tidak menerapkan aturan memakai masker kecuali di transportasi publik.
Tempat-tempat wisata sudah sangat ramai, paling banyak wisatawan dari India.